21 September 2011

Selamat Jalan Wahai Anakku Sayang

Jalan yang panjang dan berliku
Aku lewati dan kunikmati, hingga akupun tak menyadari bahwa waktunya tiba
Ku coba membujuk waktu,
agar aku masih bisa
bersamanya
Dan ternyata namun waktupun tak mau berjalan pelan,
hingga aku
tertatih tatih serta terseok seok demi untuk bersamanya
Tangan ini selalu memeluknya bahkan kaki ini senang mengikutinya melintasi waktu,
setiap duri yang menusuki langkahku dan panasnya sinar matahari yang membuat keringat membasahi tubuhku. Tak pernah kurasakan
Tuhan mengapa air mata ini terus mengalir kala saat nya tiba, meski telah ku coba menahannya namun aku tak sanggup menahan saat waktu datang membawanya dan pergi untuk selamanya
berat rasanya dada ini tuhan, kupandangi raganya yang perlahan lahan mulai kaku, lalu ku bisikan salam perpisahan
Lima tahun Sembilan bulan adalah waktu yang terindah dalam hidupku saat bersamanya,
Selamat jalan anakku sayang,
Bahagialah engkau selalu.

Tidak ada komentar:

Google